Ulasan Ekonomi Bulanan Juli & Agustus


 

·         JULI

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bergantung Pada Periode PPKM LEVEL 4

Senior Portfolio Manager Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Caroline Rusli menilai, kondisi pandemi Covid-19 yang mengharuskan pemerintah memberlakukan PPKM darurat atau PPKM level 4, akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Padahal, pada kuartal dua lalu, arah perekonomian domestik semakin membaik. Hal ini tercermin dari beberapa indikator seperti manufaktur, ekspor, mobilitas, yang bahkan sudah melampaui level sebelum terjadinya pandemi di tahun lalu.

Caroline mengatakan memasuki kuartal ketiga 2021, momentum pemulihan ekonomi terhambat oleh peningkatan tajam kasus Covid-19 yang membuat diberlakukannya PPKM level 4 di Jawa dan Bali. Sebab, dua pulau tersebut berkontribusi sebesar 60 persen dari total perekonomian Indonesia.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya sempat berkomentar, jika penyebaran virus dapat terkendali di bulan Juli dan aktivitas ekonomi dapat kembali normal di bulan Agustus, maka pertumbuhan PDB di kuartal ketiga berpotensi mencapai 5 persen. Sebagai upaya memulihakan ekonomi, pemerintah juga mengerahkan berbagai upaya untuk menggenjot vaksinasi guna memutus rantai penyebaran Covid-19. Pemerintah menargetkan 100 persen vaksinasi pada populasi sasaran vaksin pada Maret 2022. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi juga masih dipengaruhi oleh kondisi global. Amerika Serikat (AS) yang Kembali membuka perekonomiannya mendorong terjadinya inflasi yang lebih tinggi.

Di bulan Mei inflasi AS mencapai level tertinggi sejak tahun 2008 sebesar 5 persen secara tahunan. Meskipun secara angka terlihat fantastis, namun jika ditelaah lebih lanjut lonjakan tersebut lebih disebabkan oleh kenaikan harga komponen inflasi yang bersifat sementara. Sama halnya dengan negara maju, prospek ekonomi Asia juga turut bergantung pada perkembangan penanganan pademi, dimana setiap negara menghadapi tantangan yang berbeda. Namun, sektor manufaktur di kawasan Asia masih bertumbuh dengan baik didukung oleh kuatnya permintaan ekspor.
Sumber: compas.com

 

·         AGUSTUS

PPKM Beri Dampak Luar Biasa untuk Ekonomi

Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap dengan mulai menurunnya kasus Covid-19, ekonomi di Tanah Air bisa mulai pulih. Karena menurut beliau, PPKM sejak Juli dan awal Agustus memberikan dampak luar biasa. Mobilitas drop 17 persen.

Artinya, angka tersebut menunjukkan bahwa apabila Covid-19 merebak maka dampak terhadap ekonomi akan menjadi sangat dalam. Karena itu, ia meminta semua pihak terus menjaga agar Covid-19 terus terkendali. PPKM menyebabkan sektor ritel dan rekreasi turun 13 persen. Begitu pula dengan sektor grocery dan farmasi yang biasanya positif, kini menukik ke bawah.

Katanya, Indeks belanja yang dihitung Bank Mandiri turun ke 73,3 dari level di atas 100. Indeks transaksi belanja BCA juga mengalami kontraksi 6,02 persen. Indeks keyakinan konsumen juga anjlok di bawah 100. Begitu pula dengan indeks penjualan ritel yang mengalami penurunan.

Karena itu, ia mengatakan kebijakan pemerintah membuka kembali pusat perbelanjaan, namun dengan protokol kesehatan yang ketat, adalah sebuah upaya agar ekonomi dapat pulih kembali. Di sisi lain, ia berharap Covid-19 tetap bisa dikendalikan.
Sumber: bisnis.tempo.co

Komentar